Dan aku mulai menulis, perkenalkan nama saya Ilham Inci saya
seorang pemuda biasa dengan kehidupan yang mengalir biasa seperti kebanyakan
pemuda lain tapi akhir-akhir ini ada sesuatu yang mengganggu pikiran saya
membuat tidak tenang siang dan malam. Bukan!! bukan masalah utang juga bukan
masalah cinta tapi keinginan untuk menulis ya keinginan untuk menulis entah
darimana pertama kali hasrat ini muncul tapi semakin lama keinginan ini semakin
membesar hobi saya membaca membuat pikiran ini selalu terangsang untuk juga
membuat suatu tulisan, entah tentang apa.
Entah
harus menulis apa, apakah aku harus menulis roman seperti “Les miserables”-nya victor hugo yang
mempunyai alur cerita unik yang penuh dengan kritik sosialis atau “Anna Karenina”
milik sastrawan terkenal rusia Leo Tolstoy yang mengaduk-aduk perasaan yang
membacanya atau mungkin seperti roman milik sastrawan Indonesia yang terkenal
di mata dunia yang lebih dari setengah hidupnya dihabiskan dipenjara tapi
memberikan sumbangan yang begitu besar tidak hanya untuk perkembangan sastra
Indonesia tapi juga sastra dunia dengan karyanya “Tetralogi Buru” dialah
Pramoedya Ananta Toer.
Atau
aku bisa juga memcoba menulis sesuatu yang ringan seperti menuliskan pengalaman
saya ketika berada dinegeri seribu menara negeri dimana kekhalifahan islam terakhir
pernah berdiri disana, pengalaman ketika saya sedang mengerjakan soal ujian
tengah semester di bulan februari dan
aku melihat keluar jendela salju turun perlahan seakan waktu berhenti butiran
salju terus meluncur dipermainkan angin dengan latar langit kelabu yang sendu
pemandangan yang takkan pernah kutemui dinegeri kelahiranku, atau pengalamanku
menunggu seorang teman disebuah taman sendirian dalam keramaian juga ditemani
butiran-butiran putih yang turun dari langit menjadikan seluruh taman ditutupi
oleh permadani putih indah dan dingin.
Aku juga
berpikir menulis tentang mahalnya iman kepada Allah SWT, bagaimana tidak mahal?!
Iman ini bukan sesuatu yang bisa dibeli dengan materi juga tidak dapat diwarisi
sebagaimana Allah SWT berfirman dalam kitab sucinya mengisahkan tentang nabi
Nuh AS yang disaat gelombang pasang menenggelamkan segala yang ada beliau
mencoba membujuk anaknya untuk beriman kepada Allah SWT dan ikut bersamanya naik
kekapal keselamatan tapi kekerasan hati
anaknya membuat seruan ayahnya tidak dapat menariknya kedalam keimanan dan
membuatnya binasa dalam gelombang kekuasaan Allah SWT, atau ketika nabi Lut AS
didatangi utusan Allah SWT yang akan membinasakan kaumnya yang telah melampaui
batas ia tidak dapat memberikan manfaat apapun, ketika istrinya juga merupakan
orang yang dibinasakan, karena sesungguhnya Allah SWT berfirman kepada nabi
akhir zaman “Sesungguhnya engkau tidak dapat memberikan hidayah kepada orang
yang engkau cintai, tapi Allah yang memberikan hidayah kepada siapa yang ia
kehendaki” tentu saja ketika nanti menulis aku harus menuliskan juga surat dan
ayat berapa firman Allah tersebut.
Ahh begitu
menyiksa keinginan menulis ini, aku masih bingung apa yang harus kutulis lalu
entah darimana terpikir olehku untuk menuliskan kegalauanku untuk menulis ini
kedalam sebuah tulisan pendek dan nanti aku akan beri judul “AKUINGIN MENULIS”
Dan aku mulai menulis.
Hiç yorum yok:
Yorum Gönder