Welcome....

selamat datang aja lah..

30 Mart 2013 Cumartesi

AKU INGIN MENULIS - Terjemahan




                Sebagai bagian belajar untuk menulis saya coba menerjemahkan buku. cerita dibawah saya terjemahkan dari bahasa turki, dan ternyata menerjemahkan itu gampang-gampang susah karena kadang ada kalimat bila diterjemahkan perkata itu tidak cocok dibahasa indonesia,jadi terpaksa dimodifikasi biar maknanya sesuai walaupun katanya beda. silakan membaca.

SYAIKH DAN SULTAN

                Pada suatu hari sultan berkata kepada seorang syaikh :
                “mintalah dariku sesuatu”. Lalu Syaikh menjawab:
                “Wahai Sultan, tidakkah engkau merasa malu berkata seperti itu kepadaku?. Aku mempunyai dua budak, walaupun mereka adalah budak biasa tapi mereka bisa memerintah dirimu setiap hari”
                Sultan pun marah mendengar jawaban sang Syaikh:
“Syaikh perkataanmu itu pasti salah, siapa yang bisa memerintah diriku ini, katakan siapa yang bisa memerintahku?”
                Syaikh sambil tersenyum ia menjawab:
“Dua budakku yang bisa memerintah dirimu, yang pertama adalah kemarahan dan yang kedua adalah syahwat”.

LELAKI YANG MEMBUNUH IBUNYA

                Pada suatu hari seorang laki-laki menusuk ibunya hingga meninggal.
Karena hal itu masyarakat berkumpul mengerumuni orang itu dan memakinya:
“Kenapa engkau membunuh ibumu, dasar anak durhaka!”
                Lalu lelaki itu menjawab:
                “ibuku telah melakukan dosa yang sangat kotor, biarkanlah dosanya ditutupi oleh tanah”
                Lalu mereka menimpali:
                “daripada engkau membunuh ibumu, mengapa engkau tidak membunuh orang yang membuatnya melakukan dosa tersebut”
                Lelaki itu:
                “aku lebih memilih hanya membunuh satu orang daripada harus membunuh orang lain setiap harinya”.  Ia ingin mengatakan “aku telah mengeringkan sumber keburukan”
                ®Ketahuilah, ibu yang memiliki sifat yang buruk, yang diketahui kefasadannya itu adalah nafsumu sendiri.
(Kisah yang terdapat di kitab Matsnawi karya Mevlana Jalaluddin Rumi)

              

28 Mart 2013 Perşembe

SU-JU - KENAPA DOAKU TIDAK DIKABULKAN, YA ALLAH??




Diriwayatkan pada suatu hari salah seorang aulia Allah Ibrahim bin Edhem (quddisa sirruh) tengah berjalan di jalanan kota Bashrah. Lalu beberapa orang berkumpul disekitarnya dan beberapa darinya bertanya kepada Ibrahim bin Edhem,
-          Ibrahim bin Edhem, Allah SWT berfirman didalam Al-qur’an “Berdoalah kepadaku niscaya akan aku kabulkan untukmu”(Q.S Al-Mu’min : 60) tapi bertahun-tahun kami memohon dan berdoa tidak juga dikabulkan, apakah sebabnya?
Lalu Ibrahim bin Edhem pun menjawab :
-          Wahai penduduk Bashrah apabila dari 10 hal yang akan aku sebutkan hati kalian dalam keadaan mati bagaimana mungkin doa kalian akan dikabulkan,
1.       Kalian mengetahui dan mengenal Allah, tapi kalian tidak memberikan hak-hak Allah.

2.       Kalian membaca Al-qur’an, tapi kalian tidak mengamalkannya.


3.       Kalian mengaku sebagai musuh setan, akan tetapi kalian memberinya makan dan mengikutinya.

4.       Kalian mengaku sebagai umat nabi Muhammad SAW, tapi kalian tidak mengamalkan sunnah-sunnahnya.


5.       Kalian menginginkan keselamatan dari neraka, tapi kalian sendiri yang melemparkan diri kalian kedalam api neraka.

6.       Kalian menginginkan masuk surga, tapi kalian tidak beramal untuk memasukinya.


7.       Kalian mengatakan akan kepastian datangnya kematian, akan tetapi kalian tidak mempersiapkan diri atas kedatangannya.

8.       Kalian sibuk mencari aib saudara seiman kalian, akan tetapi kalian mengabaikan aib kalian sendiri.


9.       Kalian memakan nikmat-nikmat Allah SWT, tapi kalian tidak mensyukurinya.

10.   Hampir setiap hari kalian melihat dengan mata kalian sendiri orang-orang mati dikuburkan, akan tetapi kalian tidak mengambil pelajaran darinya.

(Kitab Durratul Waizin, Utsman Hopawi)

23 Mart 2013 Cumartesi

AKU INGIN MENULIS - AKU TERLALU NAIF


Aku terlalu naif, itulah yang aku pikirkan setelah kembali melihat tulisanku sebelumnya. Aku menulis tapi tidak mau orang mengetahui apa yang aku pikirkan atau aku rasakan ahh entahlah seharusnya aku lebih jujur dan lebih bebas menuliskan apa yang aku inginkan itu akan lebih baik bagiku, kalau aku menulis lebih bebas tulisan kemarin akan jadi seperti ini :

Dan aku mulai menulis, perkenalkan nama saya Ilham Inci seorang santri di pesantren tahfiz yang berada dijakarta sebuah pesantren yang tidak biasa, dan lagi punya sistem menghafal yang unik yang katanya sukses menjadikan salah seorang muridnya menjadi seorang hafizh(penghafal Al-qur’an) dalam lima bulan tapi nanti saja saya tulis tentang pesantren dan sistemnya, sekarang aku punya masalah yang yang membuat tidak tenang siang dan malam, bukan!! Bukan tentang cinta atau hutang tapi aku ingin menulis.

Yaa keinginan untuk menulis, hobiku membaca membuatku selalu ingin menulis entah tentang apa, mungkin aku bisa menulis roman seperti “Les miserables”nya Victor Hugo sastrawan prancis yang terkenal itu yang kini romannya telah di filmkan di tahun 2013 ini, atau seperti “Anna karenina” milik sastrawan dunia yang berasal dari rusia, Leo Tolstoy. Atau bisa juga seperti roman milik sastrawan indonesia yang terkenal di kancah internasional, Pramoedya Ananta Toer dengan tetralogi burunya dengan tokoh utamanya Raden Mas Minke berlatar belakang kehidupan di zaman kolonial belanda. Ahhh tapi tidak mungkin aku ini kan orangnya angin-anginan atau kata peribahasa kerennya itu “anget-anget tai ayam” mana mungkin bisa membuat roman beratus-ratus lembar seperti itu lagi pula para sastrawan itu didalam tulisannya punya nilai-nilai kebajikan yang mereka perjuangkan, nilai-nilai yang mereka dapatkan dalam pergulatan batin bertahun-tahun tidak mungkin aku bisa membuat roman seperti itu.

Menulis memang sesuatu yang unik, seperti yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer “menulis itu memeras otak sampai tidak ada yang tersisa” , satu hal yang sering aku dengar dari para penulis ketika ditanya bagaimana bisa menghasilkan karya yang bagus? Mereka menjawab “Menulislah, mulailah menulis”.

Aku telah memulai dan jalanku masih panjang, aku telah memberanikan diri membuat tulisan lagi, jumat ini aku menulis SU-JU (Suguhan Jumat) betapa berharganya iman, memang masih banyak kekurangannya,walau titel-nya cukup keren “SU-JU” tapi setelah aku baca lagi isinya terlalu menggurui, dan terlalu kaku padahal inikan bukan tugas kuliah(walaupun aku tidak kuliah heheh) harusnya dibuat lebih mudah dimengerti dan lebih simple.

Seperti kata para trainer dan motivator “seribu langkah itu dimulai dari langkah pertama makanya mulailah melangkah” dan petualangan menulis ini baru saja dimulai.

21 Mart 2013 Perşembe

SUguhan JUmat - BETAPA BERHARGANYA IMAN


SU-JU
(SUguhan JUmat)

BETAPA BERHARGANYA IMAN

Iman tak dapat diwarisi dari seorang ayah yang bertaqwa
Ia tak dapat dijual-beli ia tiada di tepian pantai
Walau apapun caranya jua engkau mendaki gunung yang tinggi
Engkau berentas lautan api namun tak dapat jua dimiliki Jika tidak kembali pada Allah

                Diatas adalah sepenggal dari lirik nasyid dari grup raihan yang menceritakan betapa berharganya iman, dan kita banyak mendengar “segala puji kepada Allah atas nikmat iman dan islam “ di pembukaan ceramah ataupun khutbah, kembali mengingatkan kita akan berharganya iman.

                Iman secara terminology artinya adalah percaya, dari segi ilmu Sharf(Morfologi bahasa arab) iman diambil dari akar kata “amana” Alif mim dan nun yang dimasukkan ke bab if’al dalam bentuk mashdar(kata dasar). Sedangkan menurut istilah iman adalah membenarkan dengan hati semua ajaran yang dibawa oleh nabi dari sisi Allah SWT dan mengikrarkannya dengan lisan (Matnul Aqaidi liumarin nasafi).

                Tidak ada jaminan seorang ayah yang bertakwa dapat membuat anaknya beriman sebagaimana Allah berfirman dalam Al-quran mengisahkan tentang nabi Nuh AS“Dan  kapal itu berlayar membawa mereka kedalam gelombang laksana gunung-gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, ketika anaknya berada ditempat yang jauh terpencil, “Wahai anak-anakku naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir”, dia(anaknya) menjawab “aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menghindarkan aku dari air bah” Nuh berkata ”tidak ada yang melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah yang maha penyayang.” Dan gelombang menjadi penghalang diantara keduanya ; maka dia(anak itu) termasuk orang yang ditenggelamkan.(Q.S Hud :42-43). kisah ini merupakan kisah berharga yang patut kita renungkan bagaimana Nabi Nuh AS yang merupakan salah satu dari 5 nabi yang mendapat gelar ulul azmi tidak dapat memberikan hidayah kecuali atas izin Allah.

                Dan seorang suami tidak dapat memberikan manfaat kepada istrinya yang melampaui batas sebagaimana ditegaskan oleh Allah SWT di dalam Al-quran. “Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Lut. Keduanya berada dibawah pengawasan dua orang hamba yang saleh diantara hamba-hamba  kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu) “masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka). (Q.S At-tahrim: 10). Sudah selayaknyalah kita memahami nikmat iman yang merupakan urusan Allah SWT yang kembali diterangkan dalah firmannya “Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”.
(Q.S Al-qashash : 56)

                Marilah kita menjaga dan memperkuat cahaya iman yang begitu berharga ini dengan memperkuat takwa kepada Allah SWT, jangan biarkan iman kita hanya menjadi pepesan kosong dan mengabaikan manifestasi iman yang sebenarnya yaitu amal saleh, semoga hingga akhir nafas dan dinafas terakhir kita tetap berada didalam keimanan dan hidayah-Nya. AMIN.

16 Mart 2013 Cumartesi

“AKU INGIN MENULIS”


              Dan aku mulai menulis, perkenalkan nama saya Ilham Inci saya seorang pemuda biasa dengan kehidupan yang mengalir biasa seperti kebanyakan pemuda lain tapi akhir-akhir ini ada sesuatu yang mengganggu pikiran saya membuat tidak tenang siang dan malam. Bukan!! bukan masalah utang juga bukan masalah cinta tapi keinginan untuk menulis ya keinginan untuk menulis entah darimana pertama kali hasrat ini muncul tapi semakin lama keinginan ini semakin membesar hobi saya membaca membuat pikiran ini selalu terangsang untuk juga membuat suatu tulisan, entah tentang apa.

                Entah harus menulis apa, apakah aku harus menulis roman seperti  “Les miserables”-nya victor hugo yang mempunyai alur cerita unik yang penuh dengan kritik sosialis atau “Anna Karenina” milik sastrawan terkenal rusia Leo Tolstoy yang mengaduk-aduk perasaan yang membacanya atau mungkin seperti roman milik sastrawan Indonesia yang terkenal di mata dunia yang lebih dari setengah hidupnya dihabiskan dipenjara tapi memberikan sumbangan yang begitu besar tidak hanya untuk perkembangan sastra Indonesia tapi juga sastra dunia dengan karyanya “Tetralogi Buru” dialah Pramoedya Ananta Toer.

                Atau aku bisa juga memcoba menulis sesuatu yang ringan seperti menuliskan pengalaman saya ketika berada dinegeri seribu menara negeri dimana kekhalifahan islam terakhir pernah berdiri disana, pengalaman ketika saya sedang mengerjakan soal ujian tengah semester di bulan februari  dan aku melihat keluar jendela salju turun perlahan seakan waktu berhenti butiran salju terus meluncur dipermainkan angin dengan latar langit kelabu yang sendu pemandangan yang takkan pernah kutemui dinegeri kelahiranku, atau pengalamanku menunggu seorang teman disebuah taman sendirian dalam keramaian juga ditemani butiran-butiran putih yang turun dari langit menjadikan seluruh taman ditutupi oleh permadani putih indah dan dingin.

                Aku juga berpikir menulis tentang mahalnya iman kepada Allah SWT, bagaimana tidak mahal?! Iman ini bukan sesuatu yang bisa dibeli dengan materi juga tidak dapat diwarisi sebagaimana Allah SWT berfirman dalam kitab sucinya mengisahkan tentang nabi Nuh AS yang disaat gelombang pasang menenggelamkan segala yang ada beliau mencoba membujuk anaknya untuk beriman kepada Allah SWT dan ikut bersamanya naik kekapal keselamatan tapi  kekerasan hati anaknya membuat seruan ayahnya tidak dapat menariknya kedalam keimanan dan membuatnya binasa dalam gelombang kekuasaan Allah SWT, atau ketika nabi Lut AS didatangi utusan Allah SWT yang akan membinasakan kaumnya yang telah melampaui batas ia tidak dapat memberikan manfaat apapun, ketika istrinya juga merupakan orang yang dibinasakan, karena sesungguhnya Allah SWT berfirman kepada nabi akhir zaman “Sesungguhnya engkau tidak dapat memberikan hidayah kepada orang yang engkau cintai, tapi Allah yang memberikan hidayah kepada siapa yang ia kehendaki” tentu saja ketika nanti menulis aku harus menuliskan juga surat dan ayat berapa firman Allah tersebut.

                Ahh begitu menyiksa keinginan menulis ini, aku masih bingung apa yang harus kutulis lalu entah darimana terpikir olehku untuk menuliskan kegalauanku untuk menulis ini kedalam sebuah tulisan pendek dan nanti aku akan beri judul “AKUINGIN MENULIS” Dan aku mulai menulis.