Islam dan Kebersihan
Sadam Husen
Suatu
Ironi bagi Indonesia yang mendapat predikat sebagai negara muslim terbesar
didunia ketika melihat dua tempat di Indonesia masuk kedalam daftar 10 besar
dengan polusi terburuk didunia pada 2013 yang diterbitkan pada hari senin
(4/11) oleh lembaga-lembaga lingkungan hidup Amerika Serikat dan Eropa, Dua
tempat itu adalah bantaran sungai citarum yang terletak di Jawa Barat dan
Kalimantan, Menurut penelitian yang dilakukan di sungai Citarum terdapat
kandungan timbal yang 1000 kali lebih tinggi dari yang diperbolehkan dalam
standar-standar diamerika serikat, adapun Kalimantan polusi dikawasan tersebut
dipicu oleh banyaknya penambangan emas yang menggunakan zat kimia merkuri dan
air raksa dalam proses ekstraksi emas.
Bukankah
sejak kita kecil hingga dewasa kita sering mendengar kalimat “Kebersihan
sebagian dari iman” dan kita dapat menemukan tulisan tersebut dengan mudah di
Masjid, Sekolah ataupun diberbagai tempat lain, tapi mengapa budaya bersih
masih saja jauh dari kehidupan kebanyakan masyarakat kita apakah kita
menanggapi kalimat tersebut hanya sebagai jargon semata atau sebuah kalimat
indah tapi lepas dari esensi dari kalimat tersebut.
Islam
sebagai agama yang kaffah yakni menyeluruh memberikan perhatian besar terhadap
kebersihan dari ruang lingkup terkecil hingga yang paling besar, terbukti dari
setiap literatur islam yang membahas tentang tata cara ibadah selalu memulai
dengan pembahasan thaharah ( bersuci ) karena ibadah tidak akan berarti apabila
individu tersebut belum terbebas dari kotoran dan najis oleh karena itu
Rasulullah pun dalam salah satu sabdanya menekankan “Kunci shalat adalah
kebersihan” sebagaimana diriwayatkan oleh
imam Tirmidzi dan Abu Daud, dan islam mengajarkan kita untuk menjaga
harmonisasi dengan alam sebagai salah satu tugas manusia dibumi sebagai
khalifah.
Betapa
meruginya kita ketika mengabaikan kebersihan lingkungan dan alam yang merupakan
nikmat dan potensi yang diberikan cuma-cuma oleh Allah SWT, Sungai citarum
sebagai sungai terpanjang dan terbesar di Jawa Barat seharusnya bisa menjadi
suatu aset yang tak ternilai apabila sungai tersebut bersih dan indah, sungai
Citarum dapat dijadikan ikon wisata yang dapat menarik wisatawan lokal maupun
mancanegara seperti sungai Seine yang ada di Paris, Perancis yang menjadi
jantung kehidupan kota paris selain sebagai ikon wisata juga merupakan sumber
air bersih bagi penduduk kota paris.
Begitu
mahalnya harga yang kita harus bayar atas pengabaian kita terhadap kebersihan
lingkungan, banjir yang terjadi dipertengahan bulan April dibandung yang
disebabkan oleh meluapnya sungai citarum merendam kecamatan Dayeuh Kolot, Bale Endah, dan Bojongsoang
mengakibatkan kerugian material yang tidak sedikit dan dalam usaha membersihkan
sungai yang tercemar tersebut pada tahun 2008 Asian Development Bank (ADB)
setuju memberikan pinjaman sebesar 500 juta dollar selama 15 tahun.
Untuk
itu diperlukan keinsyafan kita semua dalam menjaga kebersihan terutama
kebersihan lingkungan kuncinya adalah rasa memiliki setiap orang terhadap
lingkungannya dan sinergi dari semua
pihak mulai dari pemerintahan pusat, daerah, pihak Industri dan masyarakat
sekitar untuk dapat menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan untuk
kehidupan yang lebih baik.