Welcome....

selamat datang aja lah..

4 Nisan 2013 Perşembe

Suguhan Jumat - Menjadi Pemimpin Hari Ini


Pernahkah terlintas dipikiran kita untuk menjadi seorang walikota, gubernur, menteri atau bahkan presiden? Menjadi seorang pemimpin rakyat bukanlah hal mudah juga bukan juga hal yang susah sebagaimana sindiran yang disampaikan K.H. Mustofa Bisri yang akrab dipanggil Gus Mus“Siapa bilang ngurus indonesia itu sulit. Lihatlah mereka yang bertanggung jawab ngurus negeri ini bisa melaksanakannya hanya sebagai sambilan” sindiran ini dilontarkan sebagai kritik dimana banyak pejabat, menteri dan bahkan presiden dinegeri kita tercinta ini merangkap jabatan sebagai ketua partai politik.

                Pepatah belanda mengatakan “Leiden iz Lijden” yang artinya memimpin adalah menderita, menjelaskan bahwa menjadi seorang pemimpin adalah dimana kita menjadi orang yang selalu menderita memikirkan bagaimana agar yang dipimpin bisa menjadi lebih baik, akan tetapi Rasul akhir zaman, nabi yang merupakan penutup para nabi mendefinisikan kepemimpinan dengan lebih akurat dan jelas, Rasulullah SAW bersabda :”Sayyidul qaumi, Khadimuhum” yang artinya Pemimpin suatu kaum adalah orang yang melayani kaum tersebut, Rasulullah memberikan pandangan kepada kita bahwa menjadi pemimpin bukanlah untuk menyombongkan diri atau bahkan korupsi, akan tetapi menjadi pemimpin untuk dapat melayani.

                Dikisahkan ketika Umar bin Khattab RA Menjabat sebagai khalifah kaum muslimin yang kedua ia menugaskan kepada seseorang untuk datang setiap hari kepadanya dan mengingatkan dirinya akan kematian, bisa jadi pada waktu itu Umar bin Khattab telah menyadari konsep “Power tends to corrupt” yang berarti kekuasaaan itu cenderung korup yang dikemukakan oleh Lord Acton seorang sejarawan italia pada abad ke-18, dengan menyadari hal itu Umar bin Khattab RA menahan kecenderungan kekuasaan yang berada ditangannya dengan selalu mengingat kematian.

                Dan diriwayatkan pada zaman Rasulullah SAW pada suatu ketika ada seorang pemuka kaum yang berzina, tentu saja ia akan dikenakan hukuman sebagaimana yang berlaku. Akan tetapi dikarenakan ia seorang pemuka suatu kaum beberapa orang meminta kepada seorang sahabat untuk membujuk Rasulullah SAW agar orang yang berzina itu dibebaskan dari hukuman, ketika sahabat tersebut  mencoba untuk membujuk Rasullah SAW, Rasulullah pun marah dan berkata “Sungguh inilah sebab yang menghancurkan kaum-kaum sebelum kalian. Bila pemukanya melakukan dosa mereka tidak menghukumnya sedangkan ketika rakyat kecil melakukan dosa mereka menghukumnya seberat-beratnya. Demi Allah yang jiwaku ada ditangan-Nya, Seandainya putriku Fatimah mencuri, aku sendiri yang akan memotong tangannya”. Begitulah ketegasan Rasulullah SAW dalam kepemimpinannya, beliau tidak seperti pisau yang tajam kebawah akan tetapi tumpul keatas, ia menyebarkan keadilan dengan seadil-adilnya.

                Pada akhirnya kita semua adalah pemimpin, setidaknya pemimpin atas diri kita sendiri atau keluarga kita nanti sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW “Kalian semua adalah pemimpin, dan kalian akan diminta pertanggungjawan atas apa yang kalian pimpin” untuk itu perlu bagi kita untuk memahami bahwa kepemimpinan bukan sebuah tahta kesombongan juga bukan sebuah ladang untuk korupsi, melainkan sebuah amanah dengan tugas untuk melayani dari hati.
                

Hiç yorum yok:

Yorum Gönder